Senin, 30 Maret 2009

bhadravira

CAKKAVATI SIHANADA SUTTA (D.III.26)

Tmp : SB kpd para Bhikkhu di Matula, kerajaan Magadha.

Berkenaan: SB memberikan nasehat kepada para Bhikkhu “agar menjadikan diri sendiri sbg pelita, berlindung kepada diri sendiri, dan jangan berlindung kepada orang lain, hidup dalam Dhamma sbg pelita dan Dhamma sbg pelindung dan tidak berlindung pada yg lain”.

Intinya :

- SB menjelaskan ttg raja dunia dg berbagai tingkat penyelewengan moral dan pemulihannya serta ramalan ttg Buddha Maitreya yang akan datang.

- SB menjelaskan ttg cerita raja dunia bernama Dalhaneni, 7 macam permata yang dimiliki raja dunia, roda kewajiban maharaja dan pahala berjalan dalam Dhamma, terinci sbb :

a. Tujuh Macam Permata Raja Dunia :

1. Cakka 5. Wanita

2. Gajah 6. Kepala Rumah Tangga

3. Kuda 7. Penasehat

CAKKAVATI SIHANADA SUTTA (D.III.26)

Tmp : SB kpd para Bhikkhu di Matula, kerajaan Magadha.

Berkenaan: SB memberikan nasehat kepada para Bhikkhu “agar menjadikan diri sendiri sbg pelita, berlindung kepada diri sendiri, dan jangan berlindung kepada orang lain, hidup dalam Dhamma sbg pelita dan Dhamma sbg pelindung dan tidak berlindung pada yg lain”.

Intinya :

- SB menjelaskan ttg raja dunia dg berbagai tingkat penyelewengan moral dan pemulihannya serta ramalan ttg Buddha Maitreya yang akan datang.

- SB menjelaskan ttg cerita raja dunia bernama Dalhaneni, 7 macam permata yang dimiliki raja dunia, roda kewajiban maharaja dan pahala berjalan dalam Dhamma, terinci sbb :

a. Tujuh Macam Permata Raja Dunia :

1. Cakka 5. Wanita

2. Gajah 6. Kepala Rumah Tangga

3. Kuda 7. Penasehat

4. Permata

b. 12 Roda Kewajiban Raja Dunia :

1. Hidup dlm kebenaran

2. Berbhakti, hormat dan bersujud pada kebenaran

3. Pujalah kebenaran

4. Sucikan diri dg kebenaran

5. jadikanlah dirimu sbg panji kebenaran

6. Menjaga dg baik keluarga, rohaniawan dan binatang

7. Jangan biarkan kejahatan terjadi di kerajaan

8. Jadikanlah kebenaran sbg tamumu

9. Memberikan dana kpd orang miskin

10. Selalu datang menemui Samana

11. Mendengar Dhamma dg penuh perhatian

12. Menghalangi rakyat untuk berbuat jahat dan agar berbuat baik

c. Pahala Seorang yg Berjalan di Jalan Dhamma :

1. Usia akan bertambah

2. Kecantikan ; Seorang Bhikkhu melaksanakan Patimokkha

3. Kebahagiaan ; Menjauhkan diri dari nafsu dan tercapailah Jhana.

4. Kekayaan ; Seorang Bhikkhu memancarkan Catur Paramita keseluruh dunia.

5. Kekuatan ; Siswa mampu melenyapkan kekotoran batin sehingga pada kehidupan sekarang dalam keadaan senang.

CAKKHAVATI SIHANANDA SUTTA (RAJADUNIA) (D.III.26)

Sutta ini menjelaskan tentang kemerosotan moral.

Dibabarkan Oleh SB di Matula, di kerajaan Magadha.

Latar belakang : SB memberikan nasehat kpd para Bhikku agar menjadikan diri sendiri sbg pelita , sbg pelindung bagi dirinya sendiri dan tidak berlindung pada yg lain , hidup dalam dhamma.

Yaitu : -A. seorang siswa yg mengamati tubuh (kaya) perasaan(vedhana)kesadaran (citta) dan ide-ide pikiran atau kesan-kesan , dhammanupasanna (dhamma) dg rajin penuh perhatian , melenyakan keresahan dan ketidak senangan .

-B. Seorang yg berjalan sesuai dengan pendahulu (Gocara).

+. Con : Raja Dalhani. Yg memiliki 32 tanda manusia suci (Mahapurisa) tapi tidak menjalani kehidupan sebagai Samana maka ia menjadi Raja Dunia / Rajadiraja (Cakhavatti) yang memiliki 7 (tujuh) permata yaitu :

  1. Cakra / pusat kekuatan.
  2. Gajah.
  3. Kuda.
  4. Permata.
  5. Wanita.
  6. Kepala rumah tangga.
  7. dan penasehat.

RODA KEWAJIBAN MAHARAJA :

  1. Hidup dalam konsentrasi.
  2. Berbakti (bersujud pada kebenaran )
  3. Jadikanlah kebenaran sbg tuannmu.
  4. Perhatikan dan jaga serta lindungi rohaniawan , Samana , keluargamu, bangsawan, pejabat kerajaan, dan binatang.
  5. Jangan biarkan kejahatan terjadi dalam kerajaanmu.
  6. mendukung perumah tangga dan menjalani kehidupan luhur.
  7. mengunjungi Samana untuk memohon nasehat.

Raja Dalhani juga membabarkan tentang kemerosotan moral.

Kemerosotan suaru kerajaan / bangsa ditandai dengan :

  1. Tidak memberi dana pada org miskin.
  2. Pencurian.
  3. muncul kekerasan, saling membunuh, saling menyakiti.
  4. Timbul suatu dusta.
  5. Fitnah berkembang.
  6. Perjinahan semakin berkembang.
  7. Muncuk kata-kata kotor dan kasar.
  8. Muncul pandangan sesat
  9. Pandangan berjinah dengan saudara sendiri
  10. Tidak atuh dengan orang tua.
  11. Berjinah dg binatang.
  12. 10 perbuatan jahat banyak di minati.

SB juga menjelaskan dalam Parabhava Sutta tentang sebabb kemerosotan moral :

  1. Membenci Dhamma(ajaran)
  2. Bergaul dengan orang yang jahat.
  3. Menyerahkan diri pada pelacur untuk kepuasan napsu.
  4. Usia tua
  5. Tidak mengunjungi Samana.
  6. Tidak merawat tempat suci
  7. Membunuh dan mencuri.

PAHALA DALAM MENJALANKAN DHAMMA menurut Cakhavatti :

  1. Usia panjang ( 4 idhipada= chanda: keingina untuk maju, Virya/semangat,citta/kesadaran, vimamsa/penyelidikan Dhamma.
  2. Kecantikan (melaksanakan sila dg baik akan mendapatkan wajah cantik/menawan.
  3. Kekayaan dengan memiliki benik cintakasih ,mudita,karuna,upekha. Dalam persepsi umum terpenuhinya kebutuhan jasmani dan rohani.
  4. Kekuatan : mampu melenyapkan kekotoran batin.
  5. Kebahagiaan : dapat mencapai jana-jana dalam persepsi umum segala seuatu dapat terpenuhi.